Penjor Pengerebongan Warnai Tradisi Sakral di Desa Adat Kesiman, Denpasar

banner 468x60

Denpasar – Suasana sakral dan penuh kekhidmatan menyelimuti Pura Agung Petilan, Desa Adat Kesiman, Denpasar pada Minggu, 11 Mei 2025. Ribuan umat Hindu dan wisatawan menyaksikan keindahan penjor-penjor yang menghiasi kawasan pura dalam rangka upacara Pengerebongan, sebuah tradisi sakral yang digelar setiap enam bulan sekali.

Tradisi Pengerebongan dilaksanakan setiap Redite Pon Wuku Medangsia berdasarkan kalender Bali, yang merupakan bagian dari rangkaian upacara untuk mengharmoniskan hubungan antara manusia, alam, dan kekuatan niskala (tak kasatmata). Dalam prosesi ini, umat Hindu melaksanakan persembahyangan bersama serta ritual spiritual yang melibatkan keadaan trance sebagai bentuk penyatuan dengan kekuatan ilahi.

Salah satu daya tarik utama adalah deretan penjor yang berdiri megah di sepanjang jalan menuju Pura Agung Petilan. Penjor yang dibuat dari bambu dan dihiasi janur, bunga, serta hasil bumi ini melambangkan persembahan dan penghormatan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa serta kekuatan alam semesta.

Pengerebongan juga dipercaya sebagai waktu turunnya para dewa dan roh leluhur ke dunia untuk menyucikan umat dan alam sekitar. Prosesi trance yang dialami oleh beberapa peserta menandai penyatuan spiritual yang mendalam antara manusia dan alam gaib dalam filosofi Hindu Bali.

Upacara ini tidak hanya memperkuat nilai-nilai religius masyarakat Bali, namun juga menjadi daya tarik budaya yang mendalam bagi wisatawan lokal maupun mancanegara yang ingin menyaksikan kekayaan tradisi spiritual Pulau Dewata.

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *