Denpasar, 25 Juli 2025 – Dunia industri game Indonesia kembali mencatat pencapaian membanggakan. Pandora Entertainment, studio pengembang game asal Bali yang bernaung di bawah Universitas Primakara, resmi meluncurkan versi penuh dari game terbarunya berjudul Niskala: Sacred Knowledge of Leyak di platform distribusi digital Steam. Game ini tersedia mulai Jumat (25/7) untuk pengguna PC/Windows, dan menjadi salah satu karya anak bangsa yang mengusung kearifan lokal dalam balutan narasi horor supranatural.
Dengan latar budaya Bali yang kental dan tema spiritual yang jarang diangkat oleh industri game mainstream, Niskala menghadirkan pengalaman bermain yang tidak hanya menegangkan, namun juga mengajak pemain menyelami sisi mistis dan filosofis budaya Nusantara.
Mengusung Legenda dan Mitologi Bali
Niskala: Sacred Knowledge of Leyak mengangkat kisah Putu, seorang pemuda Bali yang mengalami serangkaian kejadian mistis setelah kematian kakeknya. Dalam alur permainan, Putu secara perlahan mulai menyadari bahwa dirinya terhubung dengan dunia niskala — dunia tak kasat mata yang dipenuhi kekuatan spiritual, makhluk gaib, dan warisan ilmu kuno Bali, salah satunya adalah ilmu tentang leyak.
Leyak sendiri merupakan sosok mitologis yang sering dikaitkan dengan praktik ilmu hitam dalam tradisi Bali. Dalam budaya masyarakat setempat, leyak adalah simbol dari kekuatan gaib yang bisa membahayakan, namun juga mencerminkan keseimbangan antara kekuatan baik dan jahat. Pandora Entertainment berhasil mengemas mitologi ini secara dramatis dalam permainan video interaktif yang menjanjikan sensasi eksplorasi budaya yang mendalam.
Perjalanan Mistis dan Visual yang Menakjubkan
Secara gameplay, Niskala mengusung genre horor naratif dengan elemen eksplorasi dan teka-teki. Pemain akan diajak menjelajahi lingkungan Bali yang dibuat secara mendetail — mulai dari rumah tradisional, pura, hingga hutan lebat yang penuh misteri. Tim pengembang secara nyata melakukan riset lapangan terhadap struktur bangunan dan filosofi ruang dalam arsitektur Bali, sehingga menghadirkan nuansa autentik yang memikat.
Game ini menggunakan grafis 3D berkualitas tinggi dengan dukungan Unreal Engine, yang menghasilkan efek cahaya, bayangan, dan atmosfer yang sangat mendukung suasana horor. Tak hanya visual, Niskala juga menghadirkan audio-visual khas Bali, seperti instrumen gamelan dan mantra kuno, yang membuat pengalaman bermain semakin imersif dan merinding.
Dapatkan dengan Harga Spesial Selama Masa Perkenalan
Berdasarkan informasi yang tercantum di laman resmi Steam, Niskala: Sacred Knowledge of Leyak dijual dengan harga normal Rp 74.000. Namun, selama masa peluncuran hingga 8 Agustus 2025, game ini tersedia dengan diskon 20 persen, sehingga para pemain cukup membayar Rp 59.200. Harga ini terbilang sangat terjangkau jika dibandingkan dengan kualitas dan nilai budaya yang ditawarkan.
Adapun spesifikasi minimum untuk memainkan game ini di PC adalah sebagai berikut:
-
OS: Windows 10/11 64-bit
-
Prosesor: Intel Core i3-12100 atau AMD Ryzen 3-3600
-
RAM: 8 GB
-
Kartu Grafis: Nvidia GTX 1060 6GB atau AMD Radeon RX 570 8GB
-
DirectX: Versi 11
-
Penyimpanan: Minimal 25 GB ruang kosong
Dengan spesifikasi tersebut, game ini tergolong dapat diakses oleh mayoritas gamer PC menengah ke atas di Indonesia.
Pandora Entertainment: Talenta Muda Bali Menembus Dunia Digital
Pandora Entertainment merupakan studio game yang berbasis di Denpasar, Bali, tepatnya di lingkungan Universitas Primakara, Jalan Tukad Badung No. 135, Renon. Studio ini digawangi oleh talenta-talenta muda dari jurusan teknologi dan desain game yang memiliki misi untuk menjembatani teknologi digital dengan budaya lokal.
Keunikan Pandora terletak pada visinya yang konsisten mengusung tema lokal dalam setiap karyanya. Sebelumnya, studio ini telah merilis beberapa prototipe dan game pendek berbasis Android, namun Niskala adalah proyek ambisius pertama mereka yang dirilis secara penuh di platform internasional seperti Steam.
CEO Pandora Entertainment, I Wayan Dwi Surya, dalam konferensi pers menyatakan, “Kami ingin dunia tahu bahwa Indonesia, khususnya Bali, punya cerita-cerita yang luar biasa untuk diangkat ke platform digital. Game bukan hanya hiburan, tapi juga alat pelestarian budaya dan edukasi yang kuat.“
Apresiasi Komunitas dan Potensi Ekspor Budaya Digital
Peluncuran Niskala mendapat sambutan positif dari komunitas game lokal dan pelaku industri kreatif. Banyak yang memuji Pandora karena berhasil memadukan gameplay modern dengan narasi tradisional tanpa terkesan murahan atau sekadar menumpang eksotisme budaya.
“Karya seperti ini membuktikan bahwa budaya Indonesia bisa menjual, asal dikemas dengan profesional dan passion,” ungkap Gede Santika, kurator konten lokal di komunitas developer Indonesia Game Dev.
Lebih dari sekadar permainan, Niskala membawa potensi ekspor budaya digital yang sangat besar. Dengan popularitas genre horor dan minat dunia internasional terhadap budaya Asia Tenggara, game ini berpeluang menembus pasar luar negeri, sekaligus memperkenalkan Bali dari sisi yang lebih spiritual dan mendalam.
Perpaduan Edukasi dan Horor sebagai Daya Tarik
Salah satu hal yang menjadi kekuatan utama Niskala adalah kemampuannya untuk mendidik tanpa menggurui. Narasi dalam game ini tidak hanya menakutkan, tetapi juga sarat nilai — dari filosofi Tri Hita Karana, konsep keseimbangan, hingga bahasan tentang karma dan warisan spiritual.
Game ini bahkan dapat menjadi bahan ajar alternatif bagi siswa atau mahasiswa dalam memahami budaya lokal secara kontekstual dan menyenangkan.
Masa Depan Cerah Game Lokal
Kesuksesan Niskala menandai babak baru bagi dunia pengembangan game lokal Indonesia. Jika sebelumnya game buatan dalam negeri cenderung kalah bersaing karena keterbatasan anggaran, teknologi, dan promosi, Pandora Entertainment berhasil menunjukkan bahwa dengan semangat kolaborasi, riset budaya yang kuat, dan tekad kreatif, karya anak bangsa dapat bersaing di panggung global.
Dengan peluncuran ini, masyarakat diharapkan lebih mendukung produk digital lokal, baik melalui pembelian langsung maupun promosi di media sosial. Pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan komunitas kreatif juga diimbau untuk memberikan ruang dan dukungan terhadap ekosistem pengembang game lokal.