Denpasar – Dinas Pariwisata (Dispar) Bali mengimbau pelaku usaha pariwisata, khususnya hotel dan penginapan, untuk tidak menjual Hari Suci Nyepi sebagai bagian dari paket wisata yang ditawarkan.
Kepala Dispar Bali, Tjok Bagus Pemayun, menyatakan bahwa penggunaan nama “Nyepi” dalam paket wisata dapat mengurangi makna sakral perayaan bagi umat Hindu di Bali.
“Kita harus menghormati masyarakat Bali yang menjalankan tapa brata penyepian. Jadi, agar nama Nyepi tidak dijual dalam paket wisata,” ujar Tjok Pemayun di Denpasar, Senin (24/3).
Dispar Bali menyarankan agar pelaku usaha pariwisata tetap dapat menawarkan layanan kepada wisatawan dengan menggunakan istilah lain yang tidak secara langsung mengaitkan dengan perayaan keagamaan ini.
Seperti diketahui, saat Nyepi, seluruh aktivitas di Bali terhenti, termasuk layanan transportasi dan hiburan, guna menghormati umat Hindu yang melaksanakan ibadah dalam keheningan dan refleksi diri.
Diharapkan dengan adanya imbauan ini, dunia pariwisata tetap dapat berjalan sejalan dengan kearifan lokal dan nilai-nilai budaya yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Bali.
Sumber: instagram – @infodenpasar